Jumat, 07 Januari 2011

Tugas ISD (HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA DESA DENGAN KOTA )

HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA DESA DENGAN KOTA

  1. Definisi Desa

Desa dalam pengertian umum adalah permukiman manusia di luar kota yang penduduknya berjiwa agraris. Dalam keseharian disebut kampung, sehingga ada istilah pulang ke kampung atau kampung halaman. Desa adalah bentuk kesatuan administratif yang disebut kelurahan. Lurahnya kepala desa.

Desa, dalam definisi lainnya, adalah suatu tempat/ daerah di mana penduduk berkumpul dan hidup bersama, menggunakan lingkungan setempat, untuk mempertahankan, melangsungkan dan mengembangkan kehidupan mereka. Desa adalah pola permukiman yang bersifat dinamis, di mana para penghuninya senantiasa melakukan adaptasi spasial dan ekologis sederap kegiatannya berpangupajiwa agraris. Desa dalam arti administratif, menurut Sutardjo Kartohadikusumo, adalah suatu kesatuan hukum di mana sekelompok masyarakat bertempat tinggal dan mengadakan pemerintahan sendiri.

  1. Definisi Kota

Menurut Prof. Drs. R. Bintarto Kota adalah suatu sistem jaringan kehidupan manusia dengan kepadatan penduduk yang tinggi, strata sosial ekonomi yang heterogen, dan corak kehidupan yang materialistik.

Desa swasembada & desa mengkota

Dalam telaah geografi desa, dibahas letak desa terhadap kota atau desa lain. Makin terpencil letaknya dari jangkauan kota, makin terkebelakang desa itu. Di situlah pentingnya sarana transportasi dan faktor2 pendorong kemajuan ekonomi maupun pendidikan pedesaan. Desa yang dapat dikembangkan harus ditelaah unsur-unsurnya ; tanah, sumber air, warga desa, tata kehidupan desa, tanaman dan hewan.

Persebaran desa, menggerombol atau menjauhnya desa, dilatari iklim di ketinggian tempat tsb. Sumber air menentukan kelangsungan irigasi, perikanan, peternakan, dsb. Tanah karst yang kurang air, penduduknya akan menderita. Masyarakat desa berhubungan erat dengan alam. Terutama iklim dengan permusimannya, yang seakan mengatur kegiatan manusia untuk bertani. Misalnya, padi jenis C4 yang dalam setahun dapat dipanen 4 kali, karena masa tanam dan tuainya sekitar 90-100 hari.

Penduduk desa merupakan satu unit sosial dan unit kerja. Jumlah mereka relatif tak besar, umumnya agraris. Karena pengaruh kota atau pendidikan formal, desa mulai mengkota, memperlihatkan ciri2 kekotaan, baik secara fisik, ekonomi maupun budaya. Meski perubahan itu lambat, karena masyarakat paguyuban ini, kontrol sosialnya ditentukan oleh adapt, moral dan hukum informal. Makin lancar hubungan desa dengan kota, makin terbuka alam pikiran penduduk desa. Ekonomi dan pendidikan makin maju. Bagi kota, desa berfungsi sebagai penyuplai material dan tenaga kerja, meski tak terlatih. Dalam perkembangan selanjutnya, desa2 yang berhasil pembangunannya, diharapkan menjadi desa swasembada.

Tugas ISD(ASPEK POSITIF DAN NEGATIF DARI SISTEM PELAPISAN SOSIAL )

ASPEK POSITIF DAN NEGATIF DARI SISTEM PELAPISAN SOSIAL

Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat).


Pengertian

Stratifikasi sosial menurut Pitirim A. Sorokin adalah perbedaan penduduk / masyarakat ke dalam lapisan-lapisan kelas secara bertingkat (hirarkis).

Pitirim A. Sorokin dalam karangannya yang berjudul “Social Stratification” mengatakan bahwa sistem lapisan dalam masyarakat itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam masyarakat yang hidup teratur.

Stratifikasi sosial menurut Drs. Robert M.Z. Lawang adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.

Dasar-dasar pembentukan pelapisan sosial

Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial adalah sebagai berikut.

Ukuran kekayaan

Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, pa tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja.

==== Ukuran kekuasaan dan wewenang ====ÂĎ Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan.

Ukuran kehormatan

Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur.

Ukuran ilmu pengetahuan

Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar profesional seperti profesor. Namun sering timbul akibat-akibat negatif dari kondisi ini jika gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak orang yang berusaha dengan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan seterusnya.

A. Macam-Macam / Jenis-Jenis Status Sosial

1. Ascribed Status
Ascribed status adalah tipe status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta, golongan, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya.

2. Achieved Status
Achieved status adalah status sosial yang didapat sesorang karena kerja keras dan usaha yang dilakukannya. Contoh achieved status yaitu seperti harta kekayaan, tingkat pendidikan, pekerjaan, dll.

3. Assigned Status
Assigned status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seperti seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dan sebagainya.

Pembagian sistem Pelapisan Menurut Sifatnya

Menurut sifatnya maka sistem pelapisan dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi :

1. sistem pelapisan masyarakat yang tertutup

Didalam sistem ini perpindahan anggota masyarakat ke pelapisan yang lain baik ke atas maupun ke bawah tidak mungkin terjadi, kecuali ada hal-hal yang istimewa. Didalam sistem yang demikian itu satu-satunya jalan untuk dapat masuk menjadi anggota dari suatu lapisan dalam masyarakat adalah karena kelahiran. Sistem pelapisan tertutup kita temui misalnya di India yang masyarakatnya mengenal sistem kasta.

1. sistem pelapisan masyarakat yang terbuka

Didalam sistem ini setiap anggota masyarakat memiliki kesempatan untuk jatuh ke pelapisan yang ada dibawahnya atau naik ke pelapisan yang di atasnya. Sistem yang demikian dapat kita temukan misalnya didalam masyarakat Indonesia sekarang ini. Setiap orang diberi kesempatan untuk menduduki segala jabatan bisa ada kesempatan dan kemampuan untuk itu. Tetapi di samping itu orang juga dapat turun dari jabatannya bila ia tidak mampu mempertahankannya.. Status (kedudukan) yang diperoleh berdasarkan atas usaha sendiri diebut “achieved status”

Sistem plapisan sosial yang terjadi dalam masyarakat sangatlah mungkin terjadi, karena adanya tingkatan kesenjangan-kesenjangan yang didasari dari beberapa hal misalnya dari segi Ekonomi, ini akan menimbulkan stratifikasi sosial yang sangat mencolok. Masyarakat dan lingkungan sosialnya menjadi element yang tak dapat terpisahkan sehingga akan menimbulkan efek-efek tertentu sesuai dengan pola fikir dan lingkungan masyarakt sosial itu sendiri.

Beberapa aspek yang akan timbul akan menimbulkan kesenjangan sosial dan diskriminasi, aspek negative ini bisa saja terjadi pada daerah-daerah pedesaan, pasalnya pedesaan yang umumnya petani akan senantiasa lebih dikuasai oleh tengkulak-tengkulak yang memainkan harga pasar yang cenderung seringkali merugikan para petani, contohnya para petani daun bakau untuk pembuatan rokok, harga bakau harus ditentukan oleh tengkulak yang sudah bekerja sama dengan produsen rokok yang telah memilik nama. Tingkatan ekonomi lah yang membuat stratifikasi sosial ini muncul, belum lagi karena jabatan dan tingkat pendidikan.

Aspek lain dari pelapisan sosial ini bisa saja menjadi hal yang menguntugkan bagi sebagian orang, aspek positif ini dapat kita jumpai di berbagai tempat contohnya jika kita seorang pejabat pemerintah kita mungkin akan sedikit lebih mudah dalam urusan birokrasi, karena adanya bantuan orang dalam yang memiliki jabatan. Plapisan sosial di pedesaan mungkin akan menimbulkan hal baik bagi para pencari modal apabila seseorang yang memilik tingkat ekonomi menengah ke atas berpendidikan tinggi juga mempunyai jabatan dapat bekerja sama dengan masyarakat ke bawah untuk saling membantu dengan mendirikan koperasi kecil-kecilan dengan modal yang sudah di danai oleh orang yang mempunyai pengaruh kuat di daerah itu.

Tugas ISD(PERTENTANGAN – PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT)

I. PERBEDAAN KEPENTINGAN

Individu bertingkah laku karena adanya dorongan untuk memenuhi kepentingannya. Berpegang pada prinsip bahwa tingkah laku individu merupakan cara atau alat dalam memenuhi kebutuhannya, maka kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh individu dalam masyarakat pada hakikatnya merupakan kepuasan pemenuhan dari kepentingan tersebut.

Individu mengandung arti bahwa tidak ada orang yang memiliki kesamaan persis dalam aspek- aspek pribadinya, sehingga timbul perbedaan kepentingan . Perbedaan kepentingan itu antara lain berupa :

  1. kepentinga individu untuk memperoleh kasih sayang
  2. kepentingan individu untuk memperoleh harga diri
  3. kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang sama
  4. kepentingan individu untuk memperoleh prestasi dan posisi
  5. kepentingan individu untuk memperoleh dibutuhkan orang lain
  6. kepentingan individu untuk memperoleh kedudukan didalam kelompoknya
  7. kepentingan individu untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri
  8. kepentingan individu untuk memperoleh kemerdekaan diri

Banyaknya perbedaan dalam kepentingan pada akhirnya akan melahirkan kondisi disintegrasi atau konflik. Permasalahan utama dalam tinjauan konflik ini adalah adanya jarak yang terlalu besar antara harapan dengan kenyataan pelaksanaan dan hasilnya, dan kenyataan itu disebabkan oleh perbedaan pandangan antara penguasa dan pemerintah dengan berbagai kelompok kepentingan sebagai sub-ideology.

Perbedaan kepentingan ini tidak secara langsung menyebabkan terjadinya konflik tetapi mengenal beberapa fase yaitu:

  1. Fase disorganisasi yang terjadi karena kesalapahaman (akibat pertentangan antara harapan dengan standar normative) yang menyebabkan sulit atau tidak dapatnya satu kelompok social menyesuaikan diri dengan norma ideology.
  2. Fase dis-integrasi (konflik) yaitu pernyataan tidak setuju dalam berbagai bentuk seperti timbulnya emosi massa, protes, aksi mogok, pemberontakan, dll. Walter W Martin dkk mengemukakan tahapan dis-integrasi sebagai berikut:
    • Ketidak sepahaman anggota kelompok tentang tujuan social yang hendak dicapai
    • Norma social yang tidak membantu masyarakat dalm mencapai tujuan yang telah disepakati.
    • Norma yang telah dihayati dalm kelompok bertentangan satu sama lain.
    • Sanksi sudah menjadi lemah
    • Tindakan anggota masyarakat sudah bertentangan dengan norma kelompok

II. PRASANGKA, DISKRIMINASI, DAN ETNOSENTRISME

Prasangka dan diskriminasi adalah dua hal yang ada relevansinya. Kedua tindakan tersebut dapat merugikan pertumbuh kembangan dan bahkan integrasi masyarakat yang pada akhirnya akan melahirkan sebuahpaham baru yaitu paham etnosentrisme.

  1. Perbedaan Prasangka dan Diskriminasi

Antara prasangka dan diskriminasi dapat dibedakan dengan jelas, prasangka bersumber dari suatu sikap yang berdasarkan apriori atau tidak berdasarkan pengalaman sendiri. Prasangka bisa diartikan sebagai sikap yang tergesa-gesa, berdasar generalisasi yang terlampau cepat dan berat sebelah, sedangkan diskriminasi menunjuk pada tindakan yang didasari prasangkayang melibatkan emosi mdan rasa permusuhan.

  1. Sebab-sebab timbulnya Prasangka dan Diskriminasi

  1. latar belakang sejarah
  2. dilatar belakangi oleh perkembangan sosial-kultural dan situasional
  3. bersumber dari faktor kepribadian
  4. perbedaan keyakinan, kepercayaan dan agama.

  1. Upaya mengurangi/ menghilangkan Prasangka dan Diskriminasi

  1. perbaikan kondisi sosial ekonomi
  2. perluasan kesempatan belajar
  3. sikap terbuka dan sikap lapang

  1. Ethnosentrisme

Ethnosentrisme adalah telur dari paham chauivinisme. Ethnosentrisme yaitu anggapan suatu bangsa / ras cenderungmenganggap kebudayaan mereka sebagai bangsa yang paling unggul, rpima, logis, dan riil sedangkan bangsa selain mereka adalah bangsa yang mereka anggap anggap lebih rendah dari bangsa mereka. Akibat ethnosentrisme adalah penampilan etnosentrik yang dapat menjadi penyebab utama kesalah pahaman berkomunikasi.

III. PETENTANGAN – PERTENTANGAN SOSIAL/KETEGANGAN DALAM MASYARAKAT

Konflik mengandung pengertian tingkah laku yang lebih luas daripada yang bisa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar atau perang. Dalam hal ini terdapat tiga elemen dasar yang merupakan ciri dari situasi konflik, yaitu :

  1. Terdapat dua elemen atau lebih unit-unit atau bagian yang tajam dalam kebutuhan, tujuan, masalah, sikap, maupun gagasan-gagasan.
  2. Unit-unit tersebut mempunyai perbeaan-perbedaan yang tajam dalm kebutuhan, tujuan, masalah, sikap, maupun gagasan-gagasan.
  3. terdapat interaksi diantara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan tersebut.

Adapun cara memecahkan konflik dalah sebagai berikut :

  1. Elimination, yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat konflik, yang diungkapkan dengan pernyataan maaf dan pengakuan kekalahan.

  1. Subjugation atau Domination, artinya pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa pihak lain untuk mengalah dan manaatinya.

  1. Majority rule, artinya suara terbanyak ditentukan oleh voting

  1. Compromise, seluruh anggota yang terlibat konflik mencari jalan tengah sebagai solusi.

  1. Integration (integrasi) artinya malakukan pendiskusian pada pendapat-pendapat yang bertentangan sehingga mencapai keputusan yang mamuaskan bagi semua pihak.

GOLONGAN – GOLONGAN YANG BERBEDA DAN INTEGRASI SOSIAL

  1. masyarakat majemuk dan nasion Indonesia

Indonesia adalah Negara yang terkenal karena kemajemukaan masyarakatnya. Kemajemukkan itu dipersatukan oleh system nasional yang mengintegrasikannya melalui system pemerintahan Negara Indonesia.

Berikut aspek dari kemasyarakatan trsebut:

  1. Suku bangsa dan kebudayaannya
  2. agama
  3. Bahasa
  4. nasion Indonesia

  1. Integrasi

Integrasi bukan peleburan, tetapi keserasian persatuan. Masyarakat majemuk tetap berada pada kemajemukannya, mereka dapat hidup serasi berdampingan yang tertulis pada lambang Negara yaitu bhineka tunggal Ika, berbeda-beda tetapi merupakan kesatuan.

Variabel-variabel yang dapat menjadi penghambat integrasi:

  1. klaim atas wilayah
  2. Isu asli/tidak asli kewarganegaraan orang tersebut.
  3. Agama
  4. Prasangka terhadap golongan tertentu

  1. Integrasi Sosial

Integrasi sosial (masyarakat) dapat diartikan adanya kerja sama dari seluruh anggota masyarakat mulai dari individu, keluara, lembaga masyarakat secara keseluruhan. Integrasi akan terwujud apabila mampu mengendalikan praangka dalm masyarakat sehingga tidak menimbulkan konflik. Contoh Integrasi sosial yang pada akhirnya membawa kita pada integrasi nasional.

  1. Integrasi Nasional

Integrasi nasioanl adalah integrsai yang dilakukan pada setiap daerah dalm suatu negara.

  1. beberapa masalah integrasi nasional
    • perbedaan ideologi
    • kondisi masyrakat yang majemuk
    • masalah teritorial daerah yang cukup jauh
    • pertumbuhan partai politik

  1. Upaya Pendekatan
    • Mempertebal keyakinana masyarakat akan ideology nasional
    • Membuka isolasi antar daerah maupun etnis dengan mambangun sarana komunikasi dan tranportasi
    • Menggali kebudayaan daerah menjadi kebudayaan nasional
    • Membentuk suatu asimilasi antar kelompok.