DAMPAK GLOBALISASI DALAM BIDANG PENDIDIKAN DI INDONESIA
Masuknya Globalisasi ke Indonesia telah merubah seluruh tatanan hidup masyarakat dalam berbagai bidang. Salah satu pengaruh globalisasi yang juga sangat terasa adalah pada bidang pendidikan. Dengan Globalisasi maka sistem pendidikan Indonesia pun turut merubah sistemnya demi menyesuaikan diri dengan masuknya era Globalisasi. Beberapa tahun sebelum era gobalisasi merambah ke Indonesia, wajah sistem pendidikan yang kita kenal adalah sistem pendidikan yang menjadikan guru sebagai sumber teladan sikap serta guru sebagai sumber informasi.
Sebagai contoh, jika seorang guru taman kanak-kanak menggambar seekor kucing di atas sebuah papan tulis kemudian setelah selesai sang guru meminta murid-muridnya untuk menggambar sebuah kucing maka murid-muridnya akan secara serempak menggambar kucing dengan bentuk yang mirip seperti gambar kucing yang digambar oleh sang guru di papan tulis. (Purwaningsih.Endang, Pemahaman Lintas Budaya, 2010) .
Hal ini membuktikan bahwa masyarakat Asia termasuk Indonesia, menggangap guru sebagai sumber teladan yang patut dicontoh serta sumber pengetahuan sehingga siswa-siswa Indonesia menjadi kurang dalam kekreatifan dan kekritisannya karena dalam pikiran mereka telah terinsepsi bahwa yang benar adalah yang sesuai dengan apa yang gurunya contohkan. Sedangkan dalam budaya barat jika seorang guru menggambar kucing kemudian meminta murid-muridnya untuk juga menggambar kucing maka sebagian besar murid kelas itu akan menggambar seekor kucing yang berbeda jauh dari kucing yang digambar oleh gurunya, murid-muridnya akan menggambar kucing dengan gambaran yang tersimpan di pikiran mereka mengenai bentuk kucing.
Sehingga tak heran jika pendidikan barat memproduksi murid-murid yang lebih kreatif dan kritis. Namun, bukan berarti bahwa sistem pendidikan budaya barat lebih baik di bandingkan sistem pendidikan budaya timur. Kelebihan yang dimiliki oleh sistem pendidikan timur adalah kesopanan dalam bersikap, karena guru merupakan sosok yang dihormati maka secara tak langsung hal ini memberikan pelajaran untuk membudayakan sikap hormat dan sopan. Berbeda dengan sitem pendidikan barat di mana guru hanya sebagai pembimbing karena informasi serta pengetahuan itu sendiri dalam budaya barat tidak terpaku semata-mata melalui seorang guru namun juga dapat diperoleh melalui beragaamnya bacaan atau informasi melalui teknologi. Selain itu posisi guru di dalam kelas juga tidak harus menjadi sumber patokan sikap, guru dalam sistem pendidikan barat dapat memposisikan dirnya sebagai, teman belajar yang lebih berpengalaman, tutor, ataupun layaknya orangtua.
Sebagai bagian dari budaya timur maka sistem pendidikan timur seperti di atas lebih sering umunya ditemukan di Indonesia. Namun semenjak masuknya era globalisasi dimana budaya barat mulai dengan mudah masuk ke Indonesia, maka sistem pendidikan Indonesia pun mulai mengaplikasikan sistem yang kebarat-baratan. Hal ini terbukti dengan di rubahnya sistem . KBK yang dicanangkan pemerintah tahun 2004 merupakan langkah awal pemerintah dalam mengikutsertakan secara aktif siswa terhadap pelajaran di kelas yang kemudian disusul dengan KTSP yang didasarkan pada tingkat satuan pendidikan. Di dalam kelas, siswa dituntut untuk aktif dalam proses belajar-mengajar. Di Barat, peran guru hanya sebatas pembimbing.
Selain itu dampak dari globalisasi dalam pendidikan Indonesia pun dapat terlihat dengan maraknya sekolah swasta asing yang dalam sistemnya menggunakan. Kurikulum asing yang telah disesuaikan dengan kurikulum lokal. Namun, ada pula sekolah swasta asing yang secara sepenuhnya menggunakan kurikulum asing sebagai sistem pembelajarannya, sehingga sertifikat yang dikeluarkan pun berupa sertifikat asing. Dampak lain dari globalisasi juga terasa dari jenjang taman kanak-kanak dimana pelajaran bahasa asing seperti Inggris, mandarin, jepang sudah mulai diperkenalkan, hal ini dimaksudkan agar kelak manusia Indonesia dapat bertahan dan sukses dalam era globalisasi melalui kecakapan berbahasa asing yang baik sehingga komunikasi antar Negara dapat terjalin dengan lancer. Penerapan kecanggihan teknologi dalam memperoleh pengetahuan pun sangat terasa dalam pendidikan di era global ini.
Terlepas dari semua keuntungan yang didapat melalui era globalisasi ini. Pemerintah selayaknya tetap waspada serta membarikan perhatian khusus terhadap dunia pendidikan agar komersialisasi dalam dunia pendidikan tidak marak terjadi, selain itu penerapan UU serta hukum yang jelas akan sangat membantu dalam mencipatakan sistem pendidikan yang lebih baik dan sesuai dengan norma serta nilai-nilai luhur bangsa, sehingga dengan adanya globalisasi dampak baik dalam sistem pendidikan Indonesia dapat dioptimalkan demi kemajuan bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar