Kamis, 08 Maret 2012

TEMA GLOBALISASI : PERAN MEDIA DALAM GLOBALISASI

PERAN MEDIA DALAM GLOBALISASI


Masuknya Globalisasi selain melalui bangsa asing sendiri yang hijrah ke suatu Negara adalah salah satunya melalui Media. Media adalah sarana terbesar yang menjadi kendaraan bagi masuknya era serta dampak globalisasi. Media yang dimaksud adalah televisi, Internet, majalah serta bermacam-macam teknologi komunikasi yang umumnya digunakan oleh masyarakat Indonesia saat ini. Seiring berkembangnya kecanggihan teknologi media maka semakin mudahlah pengaruh dari Globalisasi dapat masuk dan dinikmati oleh masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan, anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Seiring degan berkembangnya zaman, teknologi media informasi selain memiliki tingkat kecanggihan yang tinggi juga memilki kemudahan dalam pengaksesannya, sehingga tidak heran jika anak-anak pun dapat dengan mudah menikmati berbagai informasi dari teknologi media. Inilah mengapa media seringkali disebut sebagai kendaraan globalisasi, karena melalui media lah beragam informasi dari berbagai penjuru dunia dapat masuk ke suatu Negara. Di Indonesia, melalui televisi nasional kita dapat melihat berbagai tayangan asing. Dari acara talk show, ajang pencarian bakat hingga fim-film asing tersiar di setiap stasiun televisi.

Televisi adalah media informasi yang paling bayak dimiliki oleh masyarakat Indonesia ssat ini. Di setiap keluarga, minimal terdapat satu unit televisi, sehingga tidak aneh jika tayangan di televisi dapat menghipnotis pikiran , menanamkan serta mengubah persepsi ke dalam pikiran seseorang. Belum lagi media-media informasi lain seperti majalah serta internet yang juga mulai marak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Banyaknya majalah-majalah asing yang masuk ke Indonesia secara perlahan tapi pasti akan menggantikan kebudayaan dan cara berpikir dari budaya lokal dengan budaya asing. Hal ini tidak sepenuhnya buruk karena dari budaya asing tersebut masyarakat Indonesia dapat belajar untuk lebih menghargai waktu, disiplin, mandiri, dll yang jelas kurang dimiliki oleh budaya bangsa lokal. Sayangnya dengan beragam majalah asing yang masuk dampak yang terjadi adalah tingginya tingakat konsumerisme masyarakat, gaya hidup hedonistic yang semakin lumrah, serta minimnya gaya berbusana wanita Indonesia. Meskipun majalah-majalah asing tersebut telah diadaptasi sehingga memilki versi dalam bentuk Indonesia, akan tetapi visi misi serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya tidak berbeda dengan visi misi serta nilai-nilai dari budaya asalnya. Nilai-nilai seperti konsumerisme, hedonistic, serta busana minim tentu saja bertentangan dengan budaya Indonesia itu sendiri, dimana nilai-nilai seperti kesederhanaan dan kesopanan masih kental terdapat dalam budaya masyarakat Indonesia.

Kecanggihan dalam media informasi internet, telah membuat masyarakat di seluruh dunia dapat mengakses dan saling bertukar informasi dengan cepat. Apa yang sedang terjadi di belahan dunia manapun dapat dengan cepat tersaji di depan layar, kecanggihan inipun disambut baik oleh masyarakat Indonesia. Hampir 50% masyarakat Indonesia dapat mengakses Internet. Menurut Nielsen 19 persen penduduk Indonesia menggunakan internet dari rumah, sementara 22 persen online dari kantor dan 14 persen dari lembaga pendidikan. Seharusnya dengan tingkat kemelekan teknologi yang tinggi ini, bangsa Indonesia dapat menjadi bangsa yang berpengetahuan luas karena banyaknya informasi yang bisa didapatkan melalui penggunaan Internet, Namun, yang terjadi di Indonesia adalah internet seringkali disalahgunakan sehingga akhirnya informasi yang didapatkan lebih mengacu pada kesenangan semata. Sehingga tidak heran jika kasus seks bebas serta kejahatan internet marak terjadi dewasa ini.

Dengan beragamnya media komunikasi yang memberi banyak keleluasaan dalam pertukaran budaya dan informasi memang sangat diperlukan dalam era globalisasi. Akan tetapi, kecanggihan dan keberagaman media ini harus diselaraskan dengan sistem hukum yang jelas dan tegas serta kesadaran yang tinggi dalam setiap masyarakat untuk menyaring setiap informasi yang masuk agar selaras sengan nilai-nilai luhur bangsa. Sehingga yang terjadi adalah bertambahlah ilmu bangsa ini tanpa menghilangkan nilai-nilai baik yang sudah lama hidup di Indonesia.

Sehingga benarlah pernyataan Michael P. Todaro bahwa jika konsep barat diterapkan di dalam budaya timur hasil yang akan terjadi adalah konsekuensi yang serius. “….when theories and concepts designed to fit the special condition of the western world are used in the development in the developing countries, the consequensies are serious….” ( Todaro. P.Michael, Economic Development in the third world, 1978).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar